JENUH


Aku cemburu pada matahari yang selalu kau sapa setiap pagi, sementara aku selalu kau lewatkan.

Aku juga cemburu pada layar ponsel yang selalu kau tatap, sementara aku selalu kau abaikan.

Mudah sekali rasanya jika aku hendak marah padamu. Atau pun mengamuk. Tapi aku tidaklah setemperamental pria umumnya, walau terkadang emosi telah memuncak.

Aku ingin kita memiliki waktu sejenak untuk berdua, di kamar, di ruang tamu, di dapur, atau di kebun belakang rumah kita yang tak seberapa luas.

Terkadang aku lupa kapan kita bahagia saat berdua. Terkadang juga aku malas mengingat saat kebahagian itu karena semua telah lewat jauh. Sangat jauh.

Adakalanya aku ingin kita berakhir saja dari pada perjalanan ini semakin sesak. Mungkin aku akan menyesalinya sebentar, lalu terdiam sejenak, kemudian mengkosongkan hati dan pikiran untuk kebahagiaan yang baru.

Komentar

Postingan Populer